softly

softly

Kamis, 14 Oktober 2010

Sayangku padamu, Istriku

Ini kisah juga aku dapatkan dari seorang suami yang sedang berjuang melawan getirnya kehidupan, ketika sang istri sedang diberi amanah untuk memegang sebuah penyakit Stroke hingga lumpuh.
Ceritapun dimulai...:
Pagi itu seperti biasa. Aku dan Istri sedang membereskan rumah. Karena kami hendak kepasar untuk belanja keperluan makanan di Rumah Makan yang kami kelola. Setelah pulang dari pasar aku langsung kerumah makan kami. Sedangkan istriku pulang kerumah untuk melanjutkan pekerjaan rumahnya.
Aku mengantarkan keperluan masak rumah makan. Karyawan dan tukang masak sudah menantikanku.
Tak lamu aku dirumah makan aku mendapatkan telpon dari rumah. Bahwa istriku jatuh dari kamar mandi dan tak sadarkan diri. Lalu aku bergegas pulang kerumah. Ketika dipertengahan jalan motorku mogok. Kulihat tidak ada orang satupun yang lewat. Biasanya pada jam2 segitu sudah banyak orang yg lewat.
Ku dorong motorku hingga sampai kepersimpangan jalan besar. Lalu aku bertemu dengan adik iparku. Kamipun bertukar motor. Aku langsung kerumah sedangkan adik iparku kebengkel.
Sesampai dirumah, kulihat istriku sedang terbaring tanpa sadarkan diri. Anakku yang tertua sedang mengipas-ngipas istriku. Anakku yang ketiga sedang memijat2 kaki istriku. Anakku yang kedua dan keempat sedang kuliah dan tidak berada ditempat.
Aku sangat bingung saat itu. Ku telponlah mantri setempat untuk melihat keadaan istriku.
Mantripun datang setelah 10 menit aku telpon. Dia memeriksa kondisi istri yang sedang tidak sadarkan diri. Lalu dia memberikan resep obat yang ditebus d'apotek. Dan sebagian lagi obatnya dibeli darinya.
Sudah hampir 12 jam istriku tak sadarkan diri. Hatiku semakin kalud.
Lalu anakku yang kedua menelpon ambulance untuk segera datang kerumah. Dan istrikupun dibawa kerumah sakit umum. Disana istriku diinfus dan diberi oksigen. Adikku dan aku yang menjaganya ini malam dirumah sakit.
Tepat pukul 9 pagi esok harinya istriku sadarkan diri. Dia membangunkanku. Kulihat wajahnya sedikit sedih dan akupun bertanya :' kenapa dek???' Dia jawab 'kakiku bang lemas kali' aku heran dengan jawaban dia 'lemas bagaimana maksudnya'tanyaku lagi 'gak bisa digerakkan' jawabnya sambil menangis.
Aku keluar kamar dan menemui dokter yang menanganinya semalam. Aku beritahukan apa yang terjadi terhadap istriku. Dan dokter itupun memeriksa kembali keadaan istriku.
Tak lama dia memeriksa, dokter tersebut mengajakku keruangannya dan memberitahukanku tentang penyakit istriku.
'istri bapak terkena stroke, kaki lemah akibat terjatuh dan mungkin akan mengakibatkan lumpuh pak'
Aku terdiam sejenak, terdengar oleh kata 'Lumpuh'. Berarti istriku tidak mampu berjalan lagi.
Kulakukan semua cara untuk menyembuhkan istriku. Mulai dari terapi yang harganya melejit, lalu tusuk akubuntur yang tiap harinya menghabiskan tidak sedikit uang. Pengobatan alternatip mulai yang dekat hingga keluar propinsi kulalui namun hasilnya nihil.
Tak ada satupun yang dapat menyembuhkan istriku. Akulah yang membenahi istriku. Ketika dia meminta mandi aku mandikan. Ketika dia minta dipotong rambutnya aku potongkan. Semua aku kerjakan demi kesembuhan istriku.
Selama tiga tahun ini aku lalui bersamanya. Terkadang dia menangis ketika aku harus berangkat kerumah makan kami. Terkadang dia menjerit melihat aku tak disampingnya. Hatinya terlalu sensitip. Aku cuma bisa berkata : 'cuma inilah yang dapat kulakukan untukmu, istriku tersayang'.
Dan sampai sekarang istriku hanya terbaring lemah ditempat tidurnya.:)
*emm...itulah kasih sayang seorang suami. Walaupun istrinya sakit seperti itu dia tidak pernah melalaikan istrinya.Dulu istrinya yang mengurusnya. Sekrang dia yang mengurus istrinya. Semoga istri bapak cepat sembuh ya...perjuangan bapak itu suatu yang mulia, harta dapat dicari, namun kesehatan itu susah mencarinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar